Selasa, 28 Oktober 2014

ICCCF Malang - Kebudayaan Indonesia

ICCCF adalah singkatan dari International Celaket Cross Cultural Festival, sebuah event yang diselenggarakan di daerah Kota Malang tepatnya di daerah Rampal Celaket sebuah perkampungan tua yang berada di Kota Malang. Event ini adalah event wisata kebudayaan daerah bentuk dari kerjasama warga Celaket dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. International Celaket Cross Cultural Festival atau ICCCF ini diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2006 silam, event budaya ini diikuti oleh beberapa Negara lain selain Negara Indonesia sendiri. Ribuan seniman dari berbagai daerah berpartisipasi pada acara ini untuk meramaikan pagelaran seni di daerah Celaket ini. Ajang ini juga disebut oleh warga setempat sebagai Acara Bersih desa Kampung Celaket atau bisa disebut sebagai acara Celaket Bersyukur. Budaya asli Kota Malang banyak ditampilkan di acara ini, seperti yang diketahui oleh banyak orang Malang disebut-sebut sebagai Kota Pendidikan dan sangat sedikit memiliki tempat wisata, namun dengan adanya acara ini dapat menjadi penyebab para wisatan asing maupun domestic untuk mengunjungi acara tersebut sebagai bagian dari wisata di Kota Malang. Banyak karya seni daerah sampai luar negeri yang ditampilkan disini maka dari itu hal ini dapat dijadikan topic menarik untuk diulas dan diamati. Keberadaan acara ini sudah ada baru sekitar 7 tahunan terhitung dari awal mula di tahun 2006. Menjadi sebuah event yang menarik bagi masyarakat karena dengan mendatanginya bisa belajar banyak hal tentang kesenian dan kebudayaan selain itu tampilan yang disajikan disini tidak dipungut biaya bagi para warga yang ingin melihatnya. Dapat menjadi event wisata yang paling dinantikan setiap tahunnya oleh para warga, karena dengan mendatanginya bisa mendapatkan edukasi tentang budaya yang tidak didapatkan  jika hanya berada dibangku sekolah.


PERMASALAHAN AKTIVITAS
Aktivitas yang diadakan di event kebudayaan ini adalah menampilkan berbagai seni dan kebudayaan local maupun dari luar daerah. Masyarakat Celaket sangat aktif melestarikan kebudayaan daerah dengan dibuktikannya ada sanggar seni yang masih digunakan hingga tahun ini dan warganya masih memiliki grup kebudayaan sesuai dengan minat dan bakatnya, misalnya ada grup campursari, keroncong, kuda lumping dan band modern. Ada juga produk kerajinan tangan yang dihasilkan oleh warga sekitar Celaket atau warga malang yang berpartisipasti dalam acara ini , seperti batik dan gangsing. Gangsing adalah permainan tradisional yang sangat diminati oleh anak-anak. Untuk melestarikan benda tradisional ini gangsing yang dibuat bukan sembarang
 gangsing, melainkan gangsing khas Malang dengan bentuk seperti Tugu Malang. Ini membuktikan bahwa aktivitas ICCCF 2013 sebagai bentuk pengenalan budaya local dan meningkatkan rasa cinta budaya local namun tidak melupakan kebudayaan asing. Pada ICCCF I ditahun 2012 menampilkan parade tokoh sejarah Malang dari Kerajaan Singasari yakni Ken Dedes dan Ken Arok. Selain itu, festival juga dilengkapi dengan berbagai pameran seni tradisional, pameran foto, workshop membatik dan pentas seni tradisi. Penyair dan seniman dari dalam negeri dan luar negeri juga turut memeriahkan perhelatan ini. Juga dilanjutkan dengan Celaket Jazz Festival yang digelar di tepi Sungai Brantas.Setelah sukses menyelenggarakan ICCCF 2012, pada tahun 2013 ini diadakan lagi ICCCF II dengan mengundang perwakilan dari 35 negara. Dari sejumlah negara itu, 27 negara ikut berpartisipasi, di antaranya Inggris, Jerman, Ukraina, Amerika Serikat, Australia, Slovakia, Jepang, Korea, Brazil, Bergia, Swedia, Italia, China, dan Singapura. Tema ICCCF II ini adalah Unity in Diversity. Festival ini diharapkan bisa menjadi pionir yang menginspirasi kampung-kampung lain di Kota Malang untuk menggelar event serupa, agar Kota Malang semakin dikenal terutama sebagai Kota di Indonesia yang dapat menyajikan festival acara spektakuler.

  Wujud dari acara ini berupa event pagelaran seni yang dipamerkan keseluruh warga Kota Malang. Pembukaan ICCCF II 2013 diawali dengan World Costume Carnival Contest atau festival kostum dunia yang mengambil start di Jalan Jaksa Agung Suprapto, lalu melintasi Jalan Kaliurang dan kembali ke kawasan Kampung Celaket sepanjang 1,5 km. Setiap Negara yang menghadiri tampil dengan dandanan eksentrik dan kreatif, namun tetap mengacu budaya daerahnya masing-masing. Kostum yang dipakai tidak hanya ditampilkan melainkan juga masuk kedalam nominasi kontes bagi siapapun Negara yang memiliki kostum paling unik dan kreatif nantinya akan mendapat penghargaan. Setiap negara kontestan menampilkan kreasi terbaiknya dalam balutan kostum unik. Tetapi ada juga dari Negara yang mengikuti yang mengenakan busana tematik, seperti bajak laut atau busana motif bunga. Selain itu, dimeriahkan juga kostum dari 34 provinsi di Nusantara. Atraksi kostum dunia merupakan yang meriah dalam rangkaian acara Festival Kampung Celaket yang digelar selama sepekan itu. Seniman yang berkumpul di Kota Malang pada acara ICCCF ini sekitar 1500 seniman dari Nusantara. Kesenian dan budaya Indonesia yang ditampilkan mencapai ratusan, seperti karnaval kostum dunia, Tari Kecak, Legong, dan Barong. Selain itu  juga ada Tari Jaranan, Topeng Malangan, Jaranan Butho, Tari Gandrung, Seblang, Ludruk khas Jawa Timur, Tari Jentreng, Jaipong, Bantengan, Tari Beskalan, Kuda



Event kebudayaan yang dihadirkan di acara ICCCF Malang 2013 menampilkan banyak budaya local sampai budaya lintas Negara. Hal ini dilakukan oleh warga sekitar Celaket untuk bisa merangkul budaya lintas Negara dan budaya local sendiri sebagai ajang untuk saling memperkenalkan budaya masing-masing agar memperkuat identitas dari masing-masing Negara. Pada mulanya ICCCF hingga berjalan sekita 5 tahun di Celaket penggelaran acara ini memiliki konsep seperti bersih desa atau bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME atas segala keberkahan yang ada dengan diadakannya event ini. Festival besar ini diadakan di tengah kampung Celaket, yang berada ditengah tiga kelurahan yakni Kelurahan Samaan, Lowokwaru, dan Rampal Celaket. Diadakannya didaerah kampung Celaket karena Celaket sebagai kampung tua di Kota Malang yang menyimpan kekayaan berupa arsitektur colonial dan berbagai artefak bersejarah lainnya. Di daerah ini semua kesenian Khas Kota Malang masih lestari dan berkembang, karena masih banyak warga yang dengan senang hati mempelajari budaya sendiri demi kelangsungannya. Konsep ICCCF 2013 kali ini memampilkan budaya local dan budaya lintas Negara untuk saling diperkenalkan dan dilestarikan.
https://www.academia.edu/6942938/laporan_DOKUMENTASI_BUDAYA_International_Celaket_Cross_Cultural_Festival

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hello.. Komentar mu.. Sangat berarti
감사합니다

Postingan